Posts Tagged ‘ Allah SWT ’

SETIAP PERKARA MEMILIKI KUNCI UNTUK MEMBUKANYA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Segala puji bagi Allah, Dzat yang Maha Rahman dan Rahim, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sholawat serta salam kita haturkan kepada Rosulullah Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, para shahabat dan orang-orang yang setia mengikuti sunnah beliau hingga akhir hayatnya.

Wa ba’du

Al-Imam Ibnul Qoyyim Rahimahullah berkata:

“Sesungguhnya Allah SWT telah menjadikan bagi segala sesuatu KUNCI untuk membukanya.

Allah SWT menjadikan KUNCI pembuka shalat adalah bersuci sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ‘Kunci shalat adalah bersuci’,

Allah SWT menjadikan KUNCI pembuka haji adalah ihram,

KUNCI kebajikan adalah kejujuran,

KUNCI syurga adalah tauhid,

KUNCI ilmu adalah bagusnya bertanya dan mendengarkan,

KUNCI kemenangan adalah kesabaran,

KUNCI ditambahnya nikmat adalah syukur,

KUNCI kewalian adalah mahabbah dan dzikir,

KUNCI keberuntungan adalah takwa,

KUNCI taufik adalah harap dan cemas kepada Allah ‘Azza wa Jalla,

KUNCI dikabulkan adalah doa,

KUNCI keinginan terhadap akhirat adalah zuhud di dunia,

KUNCI keimanan adalah tafakkur pada hal yang diperintahkan Allah, keselamatan bagi-Nya, serta keikhlasan terhadap-Nya di dalam kecintaan, kebencian, melakukan, dan meninggalkan,

KUNCI hidupnya hati adalah tadabbur al-Qur’an, beribadah di waktu sahur, dan meninggalkan dosa-dosa,

KUNCI didapatkannya rahmat adalah ihsan di dalam peribadatan terhadap Khaliq dan berupaya memberi manfaat kepada para hamba-Nya,

KUNCI rezeki adalah usaha bersama istighfar dan takwa,

KUNCI kemuliaan adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya,

KUNCI persiapan untuk akhirat adalah pendeknya angan-angan,

KUNCI semua kebaikan adalah keinginan terhadap Allah dan kampung akhirat,

KUNCI semua kejelekan adalah cinta dunia dan panjangnya angan-angan.”

Wallahu a’lam bishshawab.

MENJADI KEKASIH ALLAH

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Segala puji bagi Allah, Dzat yang Maha Rahman dan Rahim, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sholawat serta salam kita haturkan kepada Rosulullah Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, para shahabat dan orang-orang yang setia mengikuti sunnah beliau hingga akhir hayatnya.

Wa ba’du

Malaikat Jibril datang menjumpai Nabi Ibrahim as. Jibril menyampaikan bahwa Allah Swt. mengangkatnya menjadi wali-Nya (kekasih-Nya). Nabi Ibrahim as terkejut dan menanyakan lantaran sebab apa dia diangkat sebagai wali Allah Swt. Kemudian malaikat Jibril menjelaskan 2 hal yang menjadikan Allah mengangkat Ibrahim as menjadi wali-Nya.

Pertama, karena kamu wahai Ibrahim tidak meminta apapun selain dari Allah Swt. Engkau memohon pertolongan hanya kepada-Nya. Engkau tidak pernah mengajukan kebutuhanmu dihadapan makhluk-Nya.
Kedua, kamu tidak pernah mengusir pengemis (peminta) manapun dari pintumu. Kamu tidak pernah membiarkan orang yang memerlukan kebutuhan pergi dengan tangan kosong dari rumahmu.

Sebab pertama berkaitan dengan hubungan Nabi Ibrahim dan Allah Swt. Untuk menjadi kekasih-Nya Nabi Ibrahim berusaha menjadi hamba yang memiliki keimanan yang puncak. Beliau hanya meminta segala sesuatu kepada-Nya. Bukankah hanya Dia Yang Maha Kaya? Hanya Allah Yang Maha Pemberi, dan Dia Mengabulkan setiap doa hamba-Nya? Para kekasih Allah adalah mereka yang mem-fokuskan diri mengharap dan meminta hanya kepada Pemilik seluruh langit dan bumi beserta segala isinya. Mereka rebah, tunduk, dan menghinakan diri dihadapan Yang Maha Agung. Hanya dengan memohon kepada-Nya hidup manusia menjadi mulia.

Sebab kedua, Jika berhubungan dengan manusia maka jadikan dirimu paling dermawan. Berusahalah untuk menjadi ‘cermin’ kedermawanan Tuhan. Biarkan orang-orang yang terhimpit dan membutuhkan kita, memperoleh derma kita. Perhatikanlah mereka dan insya Allah, Dia akan memberikan kasih sayang-Nya kepada kita. Semoga Allah membersihkan dan mensucikan kita dari dosa-dosa, karena kita senantiasa memenuhi kebutuhan peminta yang datang kepada kita.

Dalam sebuah doa yang sangat indah diungkapkan: “Ya Allah, Engkau telah memerintahkan kami untuk tidak mengabaikan orang yang membutuhkan dari pintu kami. Sekarang kami adalah pengemis yang sangat butuh, yang datang mengetuk pintu kasih sayang-Mu. Kehormatan-Mu tentunya tidak akan menjadikan kami pulang dengan tangan hampa. Ya Allah, kebutuhan kami adalah tolonglah jangan biarkan dosa-dosa kami yang manapun yang tak terampuni, Kau ampuni dengan kasih sayang-Mu…”

Wallahu a’lam bishshawab.

Quoted from : Yasmin Learning Center

DIBALIK KEHIDUPAN INSAN BERNAMA “MUHAMMAD”

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Segala puji bagi Allah, Dzat yang Maha Rahman dan Rahim, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sholawat serta salam kita haturkan kepada Rosulullah Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, para shahabat dan orang-orang yang setia mengikuti sunnah beliau hingga akhir hayatnya.

Wa ba’du

Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menambalnya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya.
Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.
Setiap kali pulang kerumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap dimasak untuk dimakan, sambil tersenyum Baginda menyingsingkan lengan bajunya untuk membantu isterinya didapur.

Sayidatina ‘Aisyah menceritakan : Kalau Nabi berada dirumah, beliau selalu membantu urusan rumah tangga.
Jika mendengar azan, beliau cepat cepat berangkat kemasjid, dan cepat cepat pulang kembali sesudah selesai shalat.

Pernah Baginda pulang pada waktu pagi, tentulah Baginda amat lapar waktu itu, tetapi dilihatnya tiada apapun yang ada untuk sarapan, yang mentahpun tidak ada karena Sayidatina ‘Aisyah belum kepasar, maka Nabi bertanya : belum ada sarapan ya khumaira ? (khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina ‘aisyah yang berarti wahai yang kemerah merahan).
‘Aisyah menjawab dengan agak serba salah, belum ada apa apa wahai Rasulullah, Rasulullah lantas berkata, kalau begitu aku puasa saja hari ini. Tanpa sedikit tergambar rasa kesal diwajahnya.

Pernah Baginda bersabda : Sebaik baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya.
Prihatin, sabar dan tawadhunya Baginda sebagai kepala keluarga.

Pada suatu ketika Baginda menjadi imam shalat, dilihat oleh para Sahabat pergerakan Baginda antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali, dan mereka mendengar bunyi menggerutup seolah olah sendi sendi pada tubuh Baginda yang mulia itu bergeser antara satu sama lain. Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan Baginda itu langsung bertanya setelah shalat. Ya Rasulullah kami melihat seolah olah Tuan menanggung penderitaan yang amat berat, Tuan sakitkah Ya Rasulullah ?? tidak, ya Umar, Alhamdulillah aku sehat dan segar. Ya Rasulullah mengapa setiap kali Tuan menggerakkan tubuh kami mendengar seolah olah sendi bergesekan ditubuh Tuan ? kami yakin engkau sedang sakit, desak Umar dengan penuh cemas.

Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya. Para Sahabat amat terkejut, perut Baginda yang kempis kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil buat menahan rasa laparnya, batu batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi bunyi  halus setiap bergeraknya tubuh Baginda. Ya Rasulullah, adakah bila tuan menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya buat tuan ?
Lalu Baginda menjawab dengan lembut : tidak para Sahabatku, aku tahu, apapun akan engkau korbankan demi Rasulmu, tetapi apakah akan aku jawab dihadapan Allah nanti, apabila aku sebagai pemimpin menjadi beban kepada umatnya ?? biarlah kelaparan ini sebagai  hadiah Allah buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan didunia ini lebih lebih lagi tiada yang kelaparan diakhirat kelak.

Baginda pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan disebelah seorang tua yang penuh kudis, miskin dan kotor.
Hanya diam dan sabar bila kain rida’nya direntap dengan kasar oleh seorang arab badwi hingga berbekas merah dilehernya. Dan dengan penuh rasa kehambaan baginda membasuh tempat yang dikencingi si badwi didalam masjid sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu.

Kecintaannya yang tinggi kepada Allah SWT dan rasa kehambaan didalam diri Rasulullah SAW menolak sama sekali rasa ketuanan.
Seolah olah anugrah kemuliaan dari Allah tidak dijadikan sebab untuk merasa lebih dari yang lain, ketika didepan umum maupun dalam keseorangan.
Ketika pintu syurga telah dibuka seluas luasnya untuk Baginda, Baginda masih berdiri diwaktu waktu sepi malam hari, terus menerus ibadah hingga pernah baginda terjatuh lantaran kakinya sudah bengkak bengkak, fisiknya sudah tak mampu menanggung kamauan jiwanya yang tinggi.

Bila ditanya oleh Sayidatina ‘aisyah, Ya Rasulullah, bukankah engkau telah dijamin syurga ? mengapa engkau masih bersusah payah begini ? jawab Baginda dengan lunak, Ya ‘Aisyah bukankah aku ini hanya seorang hamba ? sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur.

Rasulullah saw bersabda : Sampaikanlah pesanku walau hanya sepotong ayat.

GEREJA MASUK ISLAM

Ada seorang pemuda Arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan dia mampu mendalaminya. Selain belajar, dia juga seorang juru dakwah Islam.

Ketika berada di Amerika, dia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan Continue reading

KEMULIAAN SHALAT LIMA WAKTU

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Segala puji bagi Allah, Dzat yang Maha Rahman dan Rahim, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sholawat serta salam kita haturkan kepada Rosulullah Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, para shahabat dan orang-orang yang setia mengikuti sunnah beliau hingga akhir hayatnya.

Wa ba’du

Allah SWT berfirman :

Dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS. Thaahaa : 14).
Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (QS. Al-A’raaf : 205).
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya. (QS. Al-Mu’minuun : 1-2).


Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda :

” Perumpamaan shalat lima waktu sama dengan sebuah sungai yang banyak airnya mengalir didepan pintu rumah seseorang diantara kamu, ia mandi didalamnya setiap hari sebanyak lima kali, maka sudah barang tentu tiada suatu kotoran pun yang tersisa pada tubuhnya. ”

Continue reading